FORMAT-FORMAT AUDIO
Pengguna komputer pasti mengenal format-format seperti mp3, avi, flv, mp4, 3gp, dll. Penggunaannya pun beragam, misalnya mp3 yang untuk audio/musik, avi dan 3gp untuk video/film, dsb. Kali ini saya ingin berbincang mengenai berbagai format audio.
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
WAV dan
WavPack.
Merupakan format data tanpa adanya kompresi sama sekali. Ukuran satu
berkas wav sama dengan ukuran track yang bersesuaian di audio
cd, dikarenakan baik wav maupun audio cd, data di-encode
dengan metode PCM. Jadi seolah-olah data dalam cd
yang merupakan analog diterjemahkan ke dalam bentuk digital, tanpa adanya
perubahan. WavPack adalah wav dalam bentuk terkompresi berkasnya. Jadi kompresi
dilakukan bukan pada data suara, tetapi pada data berkas. Ibaratnya anda
melakukan pengkompresian suatu berkas wav dengan menggunakan perangkat lunak kompresi
berkas seperti 7Zip, WinRAR, WinZIP, dll. Secara kualitas, WavPack mampu
menghasilkan kualitas sama dengan wav. Format lain yang sama dengan wav adalah
AIFF.
MP3.
Merupakan format yang paling dikenal. Bitrate yang umum dikenal masyarakat umum adalah mp3 dengan bitrate 128 kbps, sebab pada bitrate inilah terjadi perubahan kualitas yang paling signifikan per-bitrate. Dengan kata lain, rasio bitrate vs. quality paling besar. Bitrate ini memberikan ukuran yang cukup kecil, dengan kualitas suara yang hampir tidak berubah. Namun untuk pendengar kritis, bitrate ini jelas tidak mencukupi. Bitrate maksimum yang disupport format ini mencapai 320 kbps (8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 80, 96, 112, 128, 160, 192, 224, 256, 320 kbps), dengan ukuran file hanya seperenam hingga seperlima ukuran file dalam format wav.
Mp3 sendiri mengikuti standar MPEG-1 baik layer 1, 2, dan yang terbaru, layer 3. Coding terbaru mp3 menggunakan standar MPEG-2 untuk dukungan channel hingga 5.1.
MIDI
MP3.
Merupakan format yang paling dikenal. Bitrate yang umum dikenal masyarakat umum adalah mp3 dengan bitrate 128 kbps, sebab pada bitrate inilah terjadi perubahan kualitas yang paling signifikan per-bitrate. Dengan kata lain, rasio bitrate vs. quality paling besar. Bitrate ini memberikan ukuran yang cukup kecil, dengan kualitas suara yang hampir tidak berubah. Namun untuk pendengar kritis, bitrate ini jelas tidak mencukupi. Bitrate maksimum yang disupport format ini mencapai 320 kbps (8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 80, 96, 112, 128, 160, 192, 224, 256, 320 kbps), dengan ukuran file hanya seperenam hingga seperlima ukuran file dalam format wav.
Mp3 sendiri mengikuti standar MPEG-1 baik layer 1, 2, dan yang terbaru, layer 3. Coding terbaru mp3 menggunakan standar MPEG-2 untuk dukungan channel hingga 5.1.
MIDI
Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya,
tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu
akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam
ponsel sebagai ringtone.
AAC.
Format aac awalnya dikembangkan sebgai penyempurna mp3, namun pada perkembangannya, format ini malah berdiri sendiri sebagai saingan dari format mp3. Format ini memiliki berbagai kelebihan dibanding mp3, diantaranya memiliki frekuensi sampling (sample frekuencies) yang lebih lebar, akurasi dan efisiensi coding yang lebih tinggi, dll. Perbandingan sederhananya adalah, kualitas aac ber-bitrate 96 kbps adalah sama dengan mp3 ber-bitrate 128 kbps. Secara umum, aac memiliki ukuran berkas yang lebih besar daripada mp3 dengan bitrate yang sama, walaupun tidak secara mencolok.
AAC mengikuti standar MPEG-2 part 7 atau MPEG-4 part 3. Ada beberapa jenis AAC, dengan berbagai karater dan penggunaan yang berbeda. Bitrate aac adalah berkisar dari 8 hingga 529 kbps.
Format aac awalnya dikembangkan sebgai penyempurna mp3, namun pada perkembangannya, format ini malah berdiri sendiri sebagai saingan dari format mp3. Format ini memiliki berbagai kelebihan dibanding mp3, diantaranya memiliki frekuensi sampling (sample frekuencies) yang lebih lebar, akurasi dan efisiensi coding yang lebih tinggi, dll. Perbandingan sederhananya adalah, kualitas aac ber-bitrate 96 kbps adalah sama dengan mp3 ber-bitrate 128 kbps. Secara umum, aac memiliki ukuran berkas yang lebih besar daripada mp3 dengan bitrate yang sama, walaupun tidak secara mencolok.
AAC mengikuti standar MPEG-2 part 7 atau MPEG-4 part 3. Ada beberapa jenis AAC, dengan berbagai karater dan penggunaan yang berbeda. Bitrate aac adalah berkisar dari 8 hingga 529 kbps.
OGG Vorbis.
Format ini merupakan format opensource. Awalnya dikembangkan sebagai jawaban atas perubahan status mp3 menjadi propiertary. Sebenarnya, ogg hanyalah kontainer untuk berkas suara yang di-encode menggunakan vorbis. Namun orang lebih sering menyebut ogg vorbis sebgai ogg saja. Padahal dalam kenyataannya, dapat dijumpai berkas berekstensi ogg namun memuat berkas video. Bitrate maksimum dari ogg vorbis adalah 500 kbps (dengan menggunakan kualitas mode -10). Dari sisi kualitas, saat ini ogg vorbis mampu menyamai MPC (musepack). MPC sendiri dikenal sebagai format lossy paling baik kualitasnya. Dari ukuran berkas, ogg vorbis ber-bitrate 500 kbps lebih besar dibanding mp3 ber-bitrate 320 kbps. Dari kualitas, masih lebih baik ogg vorbis, terutama jika menggunakan tuned ogg vorbis.
Format ini merupakan format opensource. Awalnya dikembangkan sebagai jawaban atas perubahan status mp3 menjadi propiertary. Sebenarnya, ogg hanyalah kontainer untuk berkas suara yang di-encode menggunakan vorbis. Namun orang lebih sering menyebut ogg vorbis sebgai ogg saja. Padahal dalam kenyataannya, dapat dijumpai berkas berekstensi ogg namun memuat berkas video. Bitrate maksimum dari ogg vorbis adalah 500 kbps (dengan menggunakan kualitas mode -10). Dari sisi kualitas, saat ini ogg vorbis mampu menyamai MPC (musepack). MPC sendiri dikenal sebagai format lossy paling baik kualitasnya. Dari ukuran berkas, ogg vorbis ber-bitrate 500 kbps lebih besar dibanding mp3 ber-bitrate 320 kbps. Dari kualitas, masih lebih baik ogg vorbis, terutama jika menggunakan tuned ogg vorbis.
FLAC.
Merupakan format lossless free dan opensource. Format ini sama seperti wav, dimana hasil encoding memiliki kualitas yang sama dengan kualitas sumber aslinya. Flac berbeda dari wav, dimana wav menulis berkas apa adanya, sedangkan flac menggunakan encoding. Ukuran berkas flac berkisar 40-50% lebih kecil dibanding wav yang sesuai maupun berkas asli. Flac berbeda dengan wavpack, dimana wavpack menggunakan metode kompresi berkas, sedangkan kompresi flac dilakukan pada data suara, dengan tidak menghilangkan data apapun. Inilah keunggulan flac, dibandingkan wav. Karena keunggulan inilah, format flac sering dijadikan pilihan untuk proses backup koleksi audio cd. Flac menggunakan variable bitrate, namun umumnya berkisar di angka 900 kbps keatas.
Merupakan format lossless free dan opensource. Format ini sama seperti wav, dimana hasil encoding memiliki kualitas yang sama dengan kualitas sumber aslinya. Flac berbeda dari wav, dimana wav menulis berkas apa adanya, sedangkan flac menggunakan encoding. Ukuran berkas flac berkisar 40-50% lebih kecil dibanding wav yang sesuai maupun berkas asli. Flac berbeda dengan wavpack, dimana wavpack menggunakan metode kompresi berkas, sedangkan kompresi flac dilakukan pada data suara, dengan tidak menghilangkan data apapun. Inilah keunggulan flac, dibandingkan wav. Karena keunggulan inilah, format flac sering dijadikan pilihan untuk proses backup koleksi audio cd. Flac menggunakan variable bitrate, namun umumnya berkisar di angka 900 kbps keatas.
Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari
RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate
128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai
para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management
(DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat
ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas
musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan
didukung olehperanti lunak dan peranti keras terbaru
pada umumnya.
MP4
MPEG-4 sub-bagian
14 atau lebih dikenal sebagai MP4
adalah salah satu format berkas pengodean suara dan
gambar/video digital yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi MPEG. Ekstensi
nama berkas jenis MPEG-4 ini
banyak menggunakan .mp4,
dan merupakan pengembangan dari format QuickTime dari komputer Apple.
Monkey's Audio
Monkey's Audio adalah sebuah algoritma dan format
file untuk kompresi data lossless
audio. Monkey's Audio tidak membuang data selama proses
encoding, tidak seperti metode kompresi lossy seperti
AAC, MP3, Vorbis dan Musepack.
Data kompresi file digunakan untuk mengurangi bandwidth, waktu transfer file, dan / atau persyaratan penyimpanan. Sebuah rekaman digital (misalnya CD) dikodekan ke format Monkey's Audio dapat didekompresi menjadi salinan identik dari data audio asli. Seperti dengan FLAC dan format Apple Lossless, file dikodekan ke Audio Monyet biasanya dikurangi menjadi sekitar setengah dari ukuran aslinya, [1] dengan kecepatan transfer data dan kebutuhan bandwidth yang dikurangi sesuai.
Data kompresi file digunakan untuk mengurangi bandwidth, waktu transfer file, dan / atau persyaratan penyimpanan. Sebuah rekaman digital (misalnya CD) dikodekan ke format Monkey's Audio dapat didekompresi menjadi salinan identik dari data audio asli. Seperti dengan FLAC dan format Apple Lossless, file dikodekan ke Audio Monyet biasanya dikurangi menjadi sekitar setengah dari ukuran aslinya, [1] dengan kecepatan transfer data dan kebutuhan bandwidth yang dikurangi sesuai.
ATRAC
Adaptive Transform
Acoustic Coding (ATRAC)
adalah keluarga dari proprietary algoritma kompresi
audio yang dikembangkan oleh Sony.
MiniDisc adalah produk
komersial pertama untuk menggabungkan ATRAC pada tahun 1992. ATRAC
diperbolehkan disk yang relatif kecil seperti MiniDisc memiliki waktu
berjalan sama seperti CD saat menyimpan informasi audio dengan kerugian minimal dalam kualitas kentara. Perbaikan codec dalam
bentuk ATRAC3, ATRAC3plus,
dan ATRAC Lanjutan
Lossless diikuti pada
tahun 1999, 2002, dan 2006.
[1]
ALAC
Apple Lossless, juga
dikenal sebagai Apple Lossless Audio
Codec (ALAC), atau
Apple Lossless Encoder (ALE), adalah sebuah codec
audio yang dikembangkan oleh Apple
Inc untuk kompresi data lossless musik digital.
Setelah awalnya proprietary selama bertahun-tahun sejak didirikan pada tahun 2004, pada akhir 2011 Apple membuat sumber
codec terbuka tersedia
dan bebas royalti. Secara
tradisional, Apple telah disebut
sebagai codec Apple
Lossless, meskipun baru-baru ini
mereka mulai menggunakan istilah disingkat ALAC ketika
mengacu pada codec [1].